Etika Dalam Bermusik

Nama : Murtiyatul Hasanah

NPM : 16209601

KLS : 4ea13

Etika Dalam Bermusik

Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian.Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni. Mendengar musik pula adalah sejenis hiburan. Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik.

Etika dalam bermusik :

Sebagai manusia yang hidup bersosialisasi, kita tidaklah bisa lepas dari etika atau peraturan. Begitu juga halnya dalam bermusik, etika sudah menjadi keseharian dalam bermusikalitas. Hal ini penting karena dengan begitu secara tidak langsung menunjukkan seberapa dewasa kita dalam bermusik.

Berikut etika dalam bermusik jangan pernah…

  • Membawa / memakai peralatan orang lain tanpa seijin pemiliknya, Menyentuh peralatan orang lain saja sudah bisa dijadikan alasan yang sah untuk melakukan pembunuhan.
  • Melihat jam ketika orang lain melakukan solo.
  • Melakukan solo lebih dari tiga putaran, kecuali kamu dapat dukungan dari pemain yang lain.
  • Mencoba memainkan lagu standar (real book) tanpa lembar akor. Semua orang akan punya gagasan yang berbeda tentang bagaimana tepatnya perubahan-perubahan akordnya.
  • Mengenyitkan dahi ketika seseorang salah menekan nada. Anggukkan kepalamu lebih keras seolah-olah kamu mengerti disonansi harmonik mereka, Sekalipun penonton tidak mengerti.
  • Mengakui lick pemain ternama sebagai lickmu, kalau seseorang mengetahuinya,

Dalam kasus ini saya akan membahas mengenai  Platinoem Band, berikut profil mengenai Platinoem Band

Platinoem Band berformasikan 5 mahasiswa yang berprestasi di bidang akademisi yang mendapatkan beasiswa penuh dari salah satu Universitas Swasta terkemuka. Mereka adalah DONNY (Drums),SAM (Lead & Layer Vocal), CANDRA (Bass & Backing Vocal), MOCEK (Electric Guitar & Backing Vocal) dan ANGGA (Acoustic & Electric Guitar, Backing Vocal). Sungguh hal yang sangat unik serta penuh keberuntungan yang sangat luar biasa bagi para personil Platinoem yang tak hanya beasiswa yang diraih, ternyata juga mendapatkan dukungan penuh dari kampusnya dalam hal bermusik hingga mewujudkan mimpi kebanyakkan para musisi untuk melahirkan sebuah karya album. Terbukti dengan dirilisnya album bertajuk self-tittled: Platinoem.

Bukan cuma itu keberuntungan personil Platinoem. Keberuntungan sepertinya datang bertubi-tubi. Tak disangka Yovie Widianto, seorang penata musik handal tanah air tertarik untuk bekerjasama. Platinoem kemudian dirancang menjadi sebuah proyek besar yang melibatkan Yovie Widianto Music Factory, KAIn entertainment dan Sony Music Indonesia dengan menawarkan terobosan baru.

Kalau biasanya sebuah band lazimnya menampilkan kolaborasi dengan penyanyi atau musisi bintang tamu di albumnya, maka konsep dari Platinoem Band ini adalah featuring aranjer sebagai bintang tamu di dalam albumnya, Sebut saja Yovie Widianto yang didaulat menjadi aranjer bintang tamu yang juga mempercayakan 2 buah karya ciptanya untuk di re-arrangement dan dibawakan oleh Platinoem Band, aranjer lain yang menjadi bintang tamu di album Platinoem adalah Diat (Yovie&Nuno), Aria Baron (Baron’Soulmates), Ronald (ex.Drummer GIGI, DR.PM), Dody Is (Kahitna), dan masih banyak musisi yang terlibat di album Platinoem ini.

Kesepemahaman akan bermusik yang memperhatikan kualitas rekaman dan standarisasi produksi album yang baik serta berusaha untuk tidak terbawa arus pasar yang seakan-akan sedang didominasi oleh para band dan lagu-lagu yang ber-genre pop melayu, Platinoem Band tetap mengusung warna musik pop progresif yang menarik untuk didengarkan oleh para pecinta musik dan semoga dapat turut serta mewarnai blantika musik tanah air Indonesia tercinta.

Sebagai debut single di album ini, Platinoem Band dan Yovie sepakat mendaulat lagu lawas karya Yovie Widianto sendiri bertajuk “Bukan Untukmu”. Lagu ini pernah dipopulerkan oleh Rio Febrian sekitar tahun 2002. Yovie juga memberikan lagunya yang lain “Biarkanlah” untuk dibawakan Platinoem Band. Lagu ini merupakan daur ulang lagu Kahitna di album pertama tahun 1996.

pendapat saya mengenai Platinoem Band :

Menurut saya suara dari vocalis platinoem band sudah berkualitas dan skill permainan musik juga sudah baik dari masing-masing pemainnya. Platinoem band juga mempunyai lagu-lagu yang mudah di terima oleh masyarakat luas, akan tetapi konsep dari video klip kurang sesuai dengan lirik lagu yang di nyanyikan.

Sekian pendapat saya mengenai PLATINOEM band, semoga platinoem band bisa terus eksis di industri musik indonesia. Sukses yah^^

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Musik

http://jazzbass79.wordpress.com/artikel/etiket-bermusik/

http://www.kabardariopa.info/2010/07/platinoem-band-kolaborasi-dengan-penata.html